Style ialah tarikan serta dorongan pada satu benda. Benda
dalam soal ini mencakup semua benda di alam semesta, mencakup beberapa benda
yang mahabesar, seperti bintang-bintang, sampai ke partikel-partikel penyusun
atom. Beberapa jenis style yang kerja ada beberapa jenis, bergantung tipe
interaksinya.
Ada satu kotak yang terdapat di atas meja. Kotak itu diam.
Jika kita dorong dengan sentakan kotak itu akan bergerak atau melaju,
selanjutnya selekasnya stop. Jika meja itu kita lumuri dengan sabun cair atau
oli, lalu kotak kita dorong kembali lagi, benda akan bergerak bertambah cepat
serta semakin lama, sebelum dia stop kembali lagi.
Dorongan yang kita beri ialah style. Style itu membuat kotak
barusan bergerak. Tetapi mengapa kotak itu selanjutnya stop bergerak? Sebab ada
gesekan di antara alas kotak dengan permukaan meja. Style gesek itu menarik
kotak yang sedang bergerak barusan, membuat pergerakannya melamban, lalu stop.
Jika tidak kita dorong, kotak tidak bergerak. Kotak itu
diam. Berarti jika tidak ada style, benda akan diam. Tetapi sebetulnya pada
kotak yang ada di atas meja bukan tidak ada style. Ada style beratnya karena
tarikan gravitasi Bumi. Tetapi ada style normal, yakni style dorong ke atas
yang diberi oleh permukaan meja. Style normal ini sama besar dengan style
berat, tetapi bersimpangan arah. Style ialah besaran vektor. Jika ada 2 style
yang kerja bersimpangan arah karena itu style bersih yang kerja ialah beda dari
besar ke-2 style itu. Sebab besarnya style sama, karena itu selisihnya 0.
Berarti tidak ada style bersih (resultan) yang kerja. Mengakibatkan benda tidak
bergerak.
Berikut yang dirumuskan dalam Hukum Newton I. Satu benda
akan diam jika tidak ada resultan style yang kerja kepadanya. Tidak itu saja,
satu benda yang sedang bergerak tetap akan bergerak lurus jika tidak ada style
resultan yang kerja kepadanya. Bergerak lurus itu berarti kecepatannya tidak
beralih, arahnya pun tidak beralih.
Benda yang terus bergerak tanpa ada stop sedikit susah untuk
kita dapatkan misalnya di seputar kita. Tetapi kotak di atas meja barusan dapat
kita buat jadi contoh. Pikirkan jika meja benar-benar licin hingga tidak ada
gesekan di antara kotak dengan meja. Jika kita dorong sedikit saja karena itu
kotak tetap akan melaju, serta tidak stop.
Jika pada suatu benda ada resultan style maka berlangsung
perkembangan kecepatan (baca: percepatan), berarti benda akan bergerak.
Pemercepatan itu sesuai dengan besar style yang diberi dipisah massa benda.
Semakin besar style, semakin besar percepatannya. Semakin besar massa benda
semakin kecil pemercepatan benda itu, jika massa benda besar. Misalnya, jika
kita dorong satu kotak yang mudah dengan satu tangan, benda itu akan bergerak
cepat. Tetapi jika yang kita dorong ialah benda yang berat, pasti pergerakannya
semakin lebih lamban. Situasi ini dirumuskan untuk Hukum Newton II.
Jika pada suatu benda yang sedang bergerak diberi style yang
arahnya bersimpangan dengan arah pergerakan, yang berlangsung ialah
perlambatan, atau pemercepatan negatif. Pemercepatan negatif kurangi kecepatan
benda yang sedang bergerak. Jika kecepatan terus menyusut, satu waktu besarnya
akan 0, berarti benda diam. Jika diberi style mengarah lain (tidak searah tidak
juga bersimpangan) karena itu benda akan berbelok.
Itu yang berlangsung pada kotak di atas meja yang didorong
barusan. Dorongan memberi pemercepatan, membuat benda bergerak, dari situasi
diam jadi punyai kecepatan. Lalu waktu kotak itu bergerak melaju, kerja style
gesek yang arahnya bersimpangan dengan arah gerak kotak. Waktu itu berlangsung
perlambatan, sampai kecepatan jadi 0, serta benda diam.
Barusan pernah disinggung style normal, yakni style dorong
permukaan meja yang dihuni oleh satu kotak bermassa. Style ini jarang-jarang
diakui kehadirannya. Satu kotak besi padat yang kita letakkan di atas meja
mendesak permukaan meja. Permukaan meja yang padat menantang dengan style
normal ke atas. Itu yang membuat kotak itu bertahan, tidak jatuh. Coba kita
tempatkan kotak itu di atas permukaan air, karena itu kotak tetap akan bergerak
ke bawah, tidak bertahan di permukaan seperti waktu ditempatkan di atas meja
barusan. Di permukaan air sebetulnya ada style normal yang menggerakkan ke
atas, tetapi style itu loyo, semakin kecil dari style berat kotak besi.
Mengakibatkan resultan style tidak 0, hingga kotak besi bergerak ke bawah, yang
kita ucap terbenam
Style berat ke bawah yang diberi oleh kotak pada permukaan
meja dibalas dengan style normal yang sama besar ke atas oleh permukaan meja.
Hal sama berlangsung jika kita menggantung kotak itu dengan seutas tali. Tali
itu akan memberi style ke atas, serta stylenya disebutkan style tegangan tali.
Style yang menantang arah style yang diberi disebutkan style
reaksi. Ada style reaksi yang sama besar tetapi bersimpangan arah ini
dirumuskan dalam Hukum Newton III. Contoh di atas ialah contoh untuk situasi
diam. Pada kondisi bergerak, contohnya jika kita sedang ada dalam mobil dengan
kecepatan spesifik, lalu mobil itu direm. Mobil direm berarti ada style
mengarah belakang yang diberi, yakni style gesek yang diberi pada cakram rem.
Karena pengereman ini kita tergerak ke depan. Semakin tinggi kecepatan kita
semakin besar style yang dibutuhkan untuk bikin kita stop. Berarti semakin
besar style yang diberi. Mengakibatkan, semakin besar juga style yang
menggerakkan kita ke depan.
Untuk menahan penumpang terlempar karena pengereman
tiba-tiba atau tabrakan, penumpang mobil diharuskan menggunakan sabuk
keselamatan.